Kamis, 06 Juni 2013

sulitnya menjadi ibu *namun bahagia jadi imbalannya*

tak pernah terbayang sebelumnya setelah menikah aku langsung hamil, melahirkan, merawat anak tanpa didampingi ibu yang selama ini aku lihat begitu kuat, tak pernah memperlihatkan kesulitannya saat membesarkan,mendidik kita bertiga sebagai single parent di usia sangat muda "36"...cintanya pada almarhum bapak membuatnya begitu kuatnya menghadapi berbagai cobaan saat itu. deraan ekonomi yang menimpa kita sekeluarga tak pernah diperlihatkan...."tapi aku tahu itu Bu"

sekarang di usiamu yang tak lagi muda, di saat aku hamil, melahirkan hingga merawat fadhiil sedikitpun tak tersentuh tangan lembut ibu. tapi aku mengerti Bu...tanggung jawabmu begitu besar terhadap kedua adikku....namun dengan begini aku jadi mengerti begitu penuh perjuangan saat membesarkan kami bertiga yang notabene semua perempuan. tangismu membuatku sedih dan itu pertama kalinya kau ungkapkan kesedihanmu padaku saat mengatakan maaf tak bisa mendampingiku merawat cucu pertamamu, Fadhiil. dengan cara seperti ini, Allah mengajariku begitu berharganya jasamu ketika aku harus ditantang harus tetap menyusui,memandikan saat jahitan caesar masih sangat terasa nyeri, tetap harus terjaga saat fadhiil sakit panas bahkan hingga mengajarinya bernyanyi, menggambar, berhitung hingga berdoa.....*sulit* namun ketika anakku berhasil mengerti yang kuajarkan *tanpa baby sitter*...itulah gaji tertinggi yang kudapat...jauh jumlahnya melebihi gaji dosen yang selama ini kudapat....
ibu...terimakasih ya...tiada yang bisa membalas semua jasamu...doaku hanyalah engkau diberikan kesehatan lahir batin, bahagia dan tetap bisa mendampingi kami bertiga plus menantu dan cucu-cucu. aku sayang ibu

Tidak ada komentar :

Posting Komentar